• Sebuah survei menunjukkan bahwa 45% investor berencana untuk berinvestasi dalam Bitcoin dan ETF kripto di tahun depan, naik dari 38% di tahun 2023.
  • Generasi milenial menunjukkan minat paling besar terhadap ETF kripto, dengan 62% berencana untuk berinvestasi, sementara hanya 15% generasi Boomers yang tertarik.

Sebuah survei terbaru dari Charles Schwab mengungkapkan bahwa investor exchange-traded fund (ETF) menunjukkan kepercayaan diri yang jauh lebih tinggi terhadap investasi mereka dibandingkan investor non-ETF. Studi tahunan ETFs and Beyond menyoroti sentimen yang berkembang di antara para pemegang ETF, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.

Dalam penelitian Schwab, 75% investor ETF berpikir bahwa portofolio mereka dipersiapkan untuk menghadapi kondisi pasar yang parah, seperti resesi yang dalam atau peristiwa lain yang mungkin terjadi, sementara hanya 58% investor non-ETF yang memiliki kepercayaan diri seperti itu.

Tren ini cukup mencolok karena menunjukkan bahwa 73% investor ETF optimis terhadap pasar, sementara 62% investor non-ETF juga optimis.

Selain itu, kedua kelompok ini optimis akan mencapai hasil investasi yang diharapkan. Menariknya, 97% investor ETF menyatakan bahwa mereka percaya diri, sementara 91% investor non-ETF juga menyatakan hal yang sama.

David Botset, Managing Director Schwab Asset Management, mengatakan bahwa investor ETF biasanya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak mudah beralih dari strategi investasi mereka terlepas dari kondisi pasar.

ETF yang Dikelola Secara Aktif Mendapatkan Daya Tarik di Kalangan Investor

Para investor ETF tidak mengubah strategi investasi mereka secara signifikan akibat fluktuasi pasar, risiko inflasi, dan risiko geopolitik. Beberapa responden mengatakan bahwa faktor-faktor tersebut tidak mempengaruhi keputusan investasi mereka atau membuat mereka berinvestasi lebih banyak di ETF.

Riset ini menunjukkan bahwa sebagian besar investor ETF mengikuti portofolio konvensional 60/40, di mana 60% investasi ditempatkan pada saham dan 40% pada obligasi.

Menariknya, investor termuda, termasuk generasi milenial, hanya sedikit lebih agresif, dengan 54% investasi mereka di saham dan 46% di pendapatan tetap. Selain itu, 44% dari generasi milenial berharap untuk meningkatkan alokasi mereka pada pendapatan tetap di tahun depan, lebih tinggi dari Gen X dan baby boomer.

Meskipun kurang dari sepertiga investor ETF telah secara aktif mengelola ETF dalam portofolio mereka saat ini, 86% dari mereka siap untuk mempertimbangkan ETF yang dikelola secara aktif dalam dua tahun ke depan. Temuan ini juga menunjukkan bahwa ekuitas tetap menjadi kelas aset yang paling disukai untuk investasi masa depan, dengan 55% investor ETF berniat untuk berinvestasi di saham melalui ETF.

Preferensi signifikan lainnya adalah mata uang kripto sebesar 45%, sekuritas pendapatan tetap sebesar 44%, dan aset riil sebesar 40%.

ETF Menjadi Bagian Integral dari Rencana Investasi

Survei Schwab mengungkapkan peningkatan apresiasi terhadap ETF sebagai bagian penting dari strategi investasi. Lebih dari 91% investor ETF menganggap bahwa produk ini sangat penting bagi rencana investasi mereka, dan 65% dari mereka berencana untuk meningkatkan investasi ETF mereka di tahun depan.

Responden survei berpendapat bahwa mereka akan mendedikasikan 37% dari investasi mereka ke ETF dalam lima tahun ke depan dibandingkan dengan 27% saat ini.

Di sisi lain, hanya 45% investor non-ETF yang mengatakan bahwa mereka mungkin akan mempertimbangkan untuk membeli ETF dalam dua tahun ke depan, yang menunjukkan adanya perubahan persepsi mengenai ETF. Eric Balchunas, seorang pakar terkemuka di bidang ETF, menyebut temuan ini “sangat menakjubkan .”

Almost half of Schwab’s respondents said they plan to invest in crypto ETFs, more than bonds, international, alts. Pretty stunning. https://t.co/F9iV4ZGjxf pic.twitter.com/VnnoxioGIK

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) October 10, 2024